Viwimoto.com – sebetulnya ini kali kedua vw mengunjungi tempat ini, yang belum baca bisa klik artikelnya di sini : indahnya rawa gede di pagi hari jika di lihat dari judul sebelumnya mungkin ada kemiripan, sama-sama pagi hari berada di rawa gede, namun sebetulnya beda cerita (pagi harinya) š
Kali ini vw diajak oleh salah satu kawan dari komunitas motor Yamaha X Ride cileungsi yaitu kang mumu, yang juga mengajak tiga orang temannya. Kang mumu ngajak vw kesini karena sedikit penasaran dengan rawa gede setelah membaca artikel sebelumnya. Berhubung tidak ada kegiatan, jadi menyetujui ajakan untuk menginap di rawa gede pada malam minggu 21 agustus kemarin.
Berangkat sabtu sore pukul 16.30 wib, tiba di rawa gede pukul 17.50 wib atau pas adzan magrib. Tiba di warung pak Rt, kondisinya gelap gulita, sempat kang mumu memberi saran untuk pindah ke warung sebelah yang yang lampu nya menyala, vw fikir warung pak Rt belum di hidupkan lampunya, jadi tidak usah pindah ke sebelah karena memang warung pak Rt ini yang lumayan nyaman dan ada garasi motor di bawah warungnya.
![parkiran motor rawa gede sukamakmur.jpg image](https://viewiewhite.files.wordpress.com/2016/09/parkiran-motor-rawa-gede-sukamakmur.jpg)
Setelah satu jam menunggu lampu di nyalakan, namun tak kunjung menyala, ternyata warung pak Rt belum di pasang listrik dari PLN. Sumber listrik untuk rumahnya hanya mengandalkan kincir pembangkit listrik tenaga air dan kebetulan sekali malam itu rusak. š
Jam menunjukan pukul 20.00 wib, kabut dari bukit di seberang rawa gede mulai mendekati teras belakang warung, hawa dingin mulai terasa walau tidak mengigil. Si aa anaknya pak Rt pemilik warung (lupa tanya nama) memberikan tikar untuk alas kita tidur, mulai lah kita berebut posisi rebahan.
Tiba pukul 22.30 wib, hawa dingin mulai gak karuan berasa nusuk-nusuk bikin merinding, untung vw dan kang mumu membawa kantung tidur jadi bisa langsung selimutan. Tiga orang lainnya berselimut sarung dan jaket, jadi lumayan tidak bisa nahan dingin. Tak lama si aa pemilik warung datang kembali dengan membawa selimut tebal, bantal dan menawarkan untuk tidur di kamar tamu yang letaknya pas di bawah teras tempat kita rebahan. Berhubung kita memang sedang mencari suasana lain untuk tidur, jadi kita putuskan tidur di teras belakang warung saja.
Disaat tidak ada listrik, malam itu kita hanya di terangi lampu lilin. Hiburan satu-satunya adalah hanya hp, dengan batrai yang tersisa dapat menonton film dan mendengarkan music hingga tidak terasa tertidur pulas.
Terbangun di pagi hari langsung memesan segelas kopi, waktu yang di tunggu-tunggu adalah menikmati kopi dengan pemandangan seindah itu. Sambil mengambil gambar di sekitaran rawa dan menghirup segarnya udara pagi.
Selesai makan, saatnya kita pamitan dengan pemilik warung karena pagi itu kita rencananya mau lanjut menuju air terjun ciherang. Nanti diartikel selanjutnya akan vw buat artikel terpisah.
Di luar makan dan jajan di warung pak Rt, untuk biaya menginap vw rasa sangat murah, hanya di hargai 50rb untuk lima orang, yang berarti 10rb per orang. Dengan fasilitas tikar, bantal dan selimut tebal vw rasa harga 10rb sangat murah untuk menginap di daerah pegunungan.
Hanya ini penerang di malam hari
Embun pagi
Lanjut makan pagi
Gimana..?
Ada yang mau mencoba?
aku gak diajak š
Nanti wak, kita sunmori ke sana
Aasiikk
nyoss
Kalo malem disitu banyak bintang kliatan gak bro ??
Salam regards…
Klo cerah keliatan bro. Disini minim pen cahayaan.
Minta no pak rt nya bro mau nginep ni..
Walaupun saya punya, disana gak ada sinyal bro..